Moga Beroleh Kasih Allah

Bismillahirrahmanirrahim.

Kasih Allah pada seseorang hamba tak sama dengan kasih kita pada manusia. Kita bila kasih pada seseorang sanggup lakukan pengorbanan. Kita dengan pasangan hidup kita merupakan dua individu berbeza. Bukan kenal pun sebelum ni, tapi alhamdulillah boleh berhimpun duduk bersama. Segala halangan yang ada, semua tak di-endahkan lagi. Kerana apa? Semuanya kerana cinta. Ini hebatnya cinta. 

Namun cinta Allah pada hamba tak sama dengan cinta kita sesama makhluk. Allah memilih untuk memberi ruang pada manusia, beri ikhtiar pada manusia untuk memilih jalan hidupnya sendiri. Itu sebab kadangkala manusia boleh tunduk patuh dirikan solat namum sayangnya tiada taat, tiada rasa takut.

Allah kasihkan manusia dengan cara mentaufiqkan manusia itu. Manusia yang dikasihi Allah ialah manusia yang diberi taufiq oleh Allah. Dia manusia yang hampir dengan Allah. Manusia yang bukan semakin di-uji semakin jauh dari Allah. Sebaliknya semakin di-uji semakin dekat dia dengan Allah. Allah akan membawa seseorang itu hampir pada Nya, melakukan ketaatan pada Nya lalu Allah akan memelihara manusia itu di dalam pemeliharaan Nya. Bila Allah kasih pada seseorang hambaNya itu maka Allah Taala akan terus pimpin manusia itu berada dalam ketaatan. Allah Taala membawa manusia itu menuju kepadaNya.

Persoalannya, kata ustaz... Siapa kita hingga kita ini layak untuk mendapat kasih sayang Allah? Kita ini manusia yang kerdil, yang lemah dan hina, yang banyak maksiat, banyak dosa. Adakah kita ini layak mendapat kasih dan sayang Allah? Sedangkan Nabi SAW yang maksum, bangun beribadah pada Allah di malam hari sehingga bengkak2 kaki baginda SAW.  Namun bila ditanya oleh isteri baginda SAW, Aisyah ra, Nabi SAW menjawab..."salahkah aku menjadi manusia yang bersyukur pada Allah..." Itu Nabi SAW.

Sebaliknya kita, ibadah tak bertambah-tambah, dari dulu sampai sekarang hanya tau solat fardhu saja, tak teringat pun nak buat yang sunat. Ada yang solat berjemaah, itupun hanya ketika hari tak kerja, ataupun pada waktu yang tak sibuk dengan kerja. Ramai yang rambut dah beruban dah pun, tapi masih lagi disibukkan dengan urusan kerja dunia. Solat rawatib kita kadang ada kadang tak ada, kadang rajin kadang tak. Baca quran, kita tak konsisten. Ada tu yang baca, tapi tak pernah khatam-khatam. Jadi renung-renungkanlah, apa yang boleh melayakkan kita?

Oleh itu, kata ustaz, kita kena ikhtiar bersungguh-sungguh untuk menjadikan diri kita ini sebagai orang yang layak. Kita tak mungkin dapat sampai ke tahap orang yang dikasih Allah,  jika ibadah kita tak banyak mana, jika ibadah kita agak tak seberapa.. hanya cukup-cukup makan saja.  Perlu segera bermuhasabah diri, apa yang hendak kita persembahkan nanti kepada Allah Taala. 

Kata ustaz.... Jalan yang boleh membawa kita kepada kasih Allah Taala ialah dengan menumpang jalan orang-orang yang soleh.  Kita selalu ucap dalam solat.."Ihdinasiro tol mustaqim, sirotol ladzi na an am ta'alaihim..."tunjukkan lah kami jalan yang lurus...jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat..."

Orang-orang yang Allah beri nikmat ialah orang-orang soleh. Orang-orang soleh ialah para ambiya, para saddiqin, para syuhadah dan para solihin. Manusia inilah yang kita kena ikut. Dengar nasihat mereka. Ikut jalan mereka. Jalan mereka boleh membawa kita kepada kasih Allah Taala. Maka jangan bertangguh lagi. Berusahalah kita menambah ketaatan pada Allah dengan mengikut jalan orang-orang yang soleh sehingga kita mampu menjadi hamba yang lebih baik lagi...InsyaAllah. 

Moga beroleh kasih Allah...amiinn...

1 comment:

  1. Sangat benar, kita ini sangat berharap rahmat dan kasih sayang Allah sedangkan Allah tidak berhajat apa pun. Justru jadilah hamba yand tahu bersyukur dan menghargai segala kurniaan nikmat Allah yang tidak terhitung banyaknya. Terutamanya nikmat Islam dan Iman. Allah pilih aku sedangkan berbillion orang yang tidak mendapat nikmat ini. Nabi SAW sudah menunjukkan contoh seorang hamba yang sangat bersyukur hingga bengkak2 kaki Nabi dek lama berdiri solat malam.

    ReplyDelete