Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah dapat solat berjemaah di masjid. Mudah-mudahan Allah lipatgandakan pahala bagi kita dari solat seorang diri. Moga2 Allah tetap beri keberkatan dalam hidup kita..ameen. Ramadhan sudah hampir. Sekurang2nya di bulan Syaaban ini, kita tau makna bacaan dalam solat. Bila tahu makna, kita tak mudah lalai. Kata ustaz, tak ada satu tempat pun yang sunyi dalam solat. Semua tempat dalam solat, ada bacaan.
[1] Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang.
[2] Segala puji tertentu bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam.
[3] Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang
[4] Yang Menguasai pemerintahan hari Pembalasan (hari Akhirat).
[5] Engkaulah sahaja (Ya Allah) Yang Kami sembah, dan kepada Engkaulah sahaja kami memohon pertolongan.
[6] Tunjukilah kami jalan yang lurus.
[7] Iaitu jalan orang-orang yang Engkau telah kurniakan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) orang-orang yang Engkau telah murkai, dan bukan pula (jalan) orang-orang yang sesat.
Di antara bacaan yang paling besar dalam solat ialah bacaan al-Fatihah. Tak ada Fatihah maka tak sah solat. Kena faham bacaannya. Dari awal sampai akhir, itu ikrar kita. Dikatakan semua makna dalam al-Quran dibuat kesimpulan dalam surah al-Fatihah. Makna surah al-Fatihah terkandung dalam Bismillah. Kita mula dengan menyebut, Bismillahirrahmanirrahim iaitu "Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang." Kita minta tolong dengan nama Allah. Setiap amalan yang tak dimulakan dengan Bismillah, tiada keberkatannya. Sebut nama Allah. Kehebatan Allah Taala, Ar-Rahman - Dia bagi semua, bukan pada orang Islam saja - Allah Maha Pemurah. Kemudian Ar-Rahim - Kasih sayang Allah - Allah Maha Penyayang.
Alhamdulillah kena rasa Allah itu pemurah penyayang baru sebut "Segala Puji Bagi Allah Tuhan Sekelian Alam. Empat pujian (di sini) semua berbalik pada Allah. Puji sebab apa? Sebab Dia lah yang mengadakan, menciptakan, menghidupkan alam ini serta merawat dan menjaga alam ini. Allah ini Pemurah dan Kasih Sayang. Allah sayang bukan setakat jadikan saja alam ini. Allah ini Malik(Penguasa). Allah tak biarkan saja makhluknya urus sendiri. Selepas Allah buat dan jadikan manusia, Allah sayang, Allah kasih, maka Allah ada peraturannya untuk menguruskan manusia ini. Sebab Allah sayang, maka Dia bagi undang-undang. Ada Din, ada agama, ada cara hidup yang betul.. yang baik. Siapa yang cari hidup selain Islam sampai bila2, selama-lamanya Allah tak terima. Dia akan rugi, dia akan menyesal. Allah buat peraturan, biar cara hidup sesuai dengan akhirat sebabnya Allah akan balas setiap amalan yang diperbuat di atas dunia ini.
Kenal Allah, maka kita sembah Allah sebagaimana yang kita ucap.."Iyya kanak budu wa iya kanas ta inn.."Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami meminta pertolongan."
Hanya pada Allah kita minta pertolongan. Kita minta Allah beri hidayah buat kita. Itu saja yang kita minta. Jika tak ada hidayah maka semua akan kecundang. Maka kita minta asasnya iaitu hidayah dari Allah. Tanpa hidayah, perkara lain tiada gunanya. Kita minta pertolongan Allah dengan menyebut, "Tunjukkanlah kami jalan yang lurus.." Kita nak Allah pimpin kita. Itu permohonan yang pertama kita minta selepas kita sembah Allah.
Kata ustaz, kita orang Islam, kenalah ideologi Islam. Pemikiran semua Islam, baru betul Islam. Maka, mohon mintak Allah beri jalan yang Allah beri nikmat ke atas mereka pada kita. Siapa mereka itu? Mereka adalah para ambiya, para siddiqin, para syuhadah dan para solihin. Empat golongan itu saja. Yang selain dari itu bukan jadi panduan. Tak masuk dalam empat golongan ini, tak jadi. Kita mintak bukan golongan yang Allah murka ke atas mereka dan bukan pula orang yang sesat. Orang yang Allah murka termasuk para yahudi dan nasrani. Orang sesat pula ialah orang yang mereka-cipta undang-undang sendiri. Orang-orang ini sesat.
Setelah selesai, baru kita kata... "Aminnn...." Kata 'aminn' kena nyaring(lelaki). Tempat nyaringnya hanya tempat itu saja. "...Ya Allah, Istajib doa ana... terimalah doaku ini.. Ya Allah perkenankanlah permintaan kami..."
Wallahu a'lam.
Alhamdulillah dapat solat berjemaah di masjid. Mudah-mudahan Allah lipatgandakan pahala bagi kita dari solat seorang diri. Moga2 Allah tetap beri keberkatan dalam hidup kita..ameen. Ramadhan sudah hampir. Sekurang2nya di bulan Syaaban ini, kita tau makna bacaan dalam solat. Bila tahu makna, kita tak mudah lalai. Kata ustaz, tak ada satu tempat pun yang sunyi dalam solat. Semua tempat dalam solat, ada bacaan.
[1] Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang.
[2] Segala puji tertentu bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam.
[3] Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang
[4] Yang Menguasai pemerintahan hari Pembalasan (hari Akhirat).
[5] Engkaulah sahaja (Ya Allah) Yang Kami sembah, dan kepada Engkaulah sahaja kami memohon pertolongan.
[6] Tunjukilah kami jalan yang lurus.
[7] Iaitu jalan orang-orang yang Engkau telah kurniakan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) orang-orang yang Engkau telah murkai, dan bukan pula (jalan) orang-orang yang sesat.
Di antara bacaan yang paling besar dalam solat ialah bacaan al-Fatihah. Tak ada Fatihah maka tak sah solat. Kena faham bacaannya. Dari awal sampai akhir, itu ikrar kita. Dikatakan semua makna dalam al-Quran dibuat kesimpulan dalam surah al-Fatihah. Makna surah al-Fatihah terkandung dalam Bismillah. Kita mula dengan menyebut, Bismillahirrahmanirrahim iaitu "Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang." Kita minta tolong dengan nama Allah. Setiap amalan yang tak dimulakan dengan Bismillah, tiada keberkatannya. Sebut nama Allah. Kehebatan Allah Taala, Ar-Rahman - Dia bagi semua, bukan pada orang Islam saja - Allah Maha Pemurah. Kemudian Ar-Rahim - Kasih sayang Allah - Allah Maha Penyayang.
Alhamdulillah kena rasa Allah itu pemurah penyayang baru sebut "Segala Puji Bagi Allah Tuhan Sekelian Alam. Empat pujian (di sini) semua berbalik pada Allah. Puji sebab apa? Sebab Dia lah yang mengadakan, menciptakan, menghidupkan alam ini serta merawat dan menjaga alam ini. Allah ini Pemurah dan Kasih Sayang. Allah sayang bukan setakat jadikan saja alam ini. Allah ini Malik(Penguasa). Allah tak biarkan saja makhluknya urus sendiri. Selepas Allah buat dan jadikan manusia, Allah sayang, Allah kasih, maka Allah ada peraturannya untuk menguruskan manusia ini. Sebab Allah sayang, maka Dia bagi undang-undang. Ada Din, ada agama, ada cara hidup yang betul.. yang baik. Siapa yang cari hidup selain Islam sampai bila2, selama-lamanya Allah tak terima. Dia akan rugi, dia akan menyesal. Allah buat peraturan, biar cara hidup sesuai dengan akhirat sebabnya Allah akan balas setiap amalan yang diperbuat di atas dunia ini.
Kenal Allah, maka kita sembah Allah sebagaimana yang kita ucap.."Iyya kanak budu wa iya kanas ta inn.."Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami meminta pertolongan."
Hanya pada Allah kita minta pertolongan. Kita minta Allah beri hidayah buat kita. Itu saja yang kita minta. Jika tak ada hidayah maka semua akan kecundang. Maka kita minta asasnya iaitu hidayah dari Allah. Tanpa hidayah, perkara lain tiada gunanya. Kita minta pertolongan Allah dengan menyebut, "Tunjukkanlah kami jalan yang lurus.." Kita nak Allah pimpin kita. Itu permohonan yang pertama kita minta selepas kita sembah Allah.
Kata ustaz, kita orang Islam, kenalah ideologi Islam. Pemikiran semua Islam, baru betul Islam. Maka, mohon mintak Allah beri jalan yang Allah beri nikmat ke atas mereka pada kita. Siapa mereka itu? Mereka adalah para ambiya, para siddiqin, para syuhadah dan para solihin. Empat golongan itu saja. Yang selain dari itu bukan jadi panduan. Tak masuk dalam empat golongan ini, tak jadi. Kita mintak bukan golongan yang Allah murka ke atas mereka dan bukan pula orang yang sesat. Orang yang Allah murka termasuk para yahudi dan nasrani. Orang sesat pula ialah orang yang mereka-cipta undang-undang sendiri. Orang-orang ini sesat.
Setelah selesai, baru kita kata... "Aminnn...." Kata 'aminn' kena nyaring(lelaki). Tempat nyaringnya hanya tempat itu saja. "...Ya Allah, Istajib doa ana... terimalah doaku ini.. Ya Allah perkenankanlah permintaan kami..."
Wallahu a'lam.
No comments:
Post a Comment